Rabu, 20 Agustus 2008

Guruku Melek Internet

Suatu ketika, saat chatting dengan seorang murid, dia terperanjat manakala dia tanya punya alamat friensdster. 'Ih... bapak punya friendster??? Ih... gaul ni ye...' Saya tertawa sendiri di depan komputer sambil bertanya-tanya, apa nggak boleh menjadi seorang guru yang gaul? Memang chatting dengan teman-teman kecil sudah biasa, nyaris tiap hari saya lakukan, namun justru reaksi satu teman kecil tadi itu yang mengusik perasaan saya. Jangan kaget, manakala berkunjung ke friendster saya, yang ditemukan adalah begitu banyak sahabat kecil saya, murid-murid yang sangat saya sayangi, bukan teman kerjaku.


Manakala di negara lain, seolah saya tidak bisa hidup tanpa internet barang sehari, sungguh miris keadaannya, manakala saya harus melihat fakta, banyak sekolah masih tidak sanggup menyambung internet bahkan mengganggap sebagai barang tiada guna. Tidak heran, cukup sulit untuk menemukan guru yang melek internet. Padahal dengan internet, pembelajaran di kelas Insya Allah bisa lebih berwarna. Banyak film pembelajaran bisa didownload, banyak gambar menarik, dan terpenting, banyak fakta-fakta yang bisa dijadikan bahan pembelajaran.


Hal yang lebih serius sebenarnya pada tantangan jaman ke depan. Sekarang ini, teman-teman kecil saya tadi misalnya, terbiasa emailan, chatting, ngeblog, lihat film di youtube, nabolister, imeem, atau bahkan situs ngesek-esek seperti xnyz, sementara teman besar saya, mengertipun tidak. Begitu besar kesenjangan dunia muda dan dunia tua. Lalu kepada siapa mereka harus bertanya, kalau semua guru tidak pernah tahu hidupnya siswa di dunia maya??


Problem penguasaan internet oleh rekan guru sebenarnya bukan masalah yang sulit untuk dipecahkan. Kembalikan saja pada individu masing-masing. Prinsip utamanya, jangan seneng bergantung pada fasilitas pihak lain, alias gratisan, entah itu sekolah atau teman. Tanpa mulai belajar sekarang tidak akan bisa juga dihari esok. Suatu hari saya ingin mendengar semua siswa berkata "Guruku pinter internet lho!!!"

Tidak ada komentar: