Sebentar lagi Ramadhanpun tiba. Sebagian kaum muslim menyambutnya sebagai bulan yang penuh magfiroh dan ampunan, namun sebagian lainnya menanggapi dengan pusing kepala mengingat fenomena sosial yang justru terjadi dan terus berulang adalah merangkaknya semua harga kebutuhan hidup. Mengapa bisa terjadi?
Sabtu, 30 Agustus 2008
Memaknai Puasa Ramadhan
Senin, 25 Agustus 2008
Lestari Alamku
Ketika suatu saat saya cerita, tidak ada aturan pembuangan sampah di Indonesia, orang Jepang (Profesor saya) itu terkejut. Betapa tidak, disini, untuk membuang sampah, diatur sangat ketat hari dan jenisnya. Hari tertentu hanya boleh membuang sampah jenis tertentu, dan nantinya ada truk sampah yang datang untuk mengambilnya, misalnya sampah dapur dipisah dari kategori lain, botol pet, atau kaleng/botol, atau plastik. Alasannya sederhana, mereka sangat menyadari keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki.
Mau Makan Seharga 500 Juta Dollar?
Jawabannya mudah. Pergilah ke Zimbabwe. Ini bukanlah harga makanan termahal di dunia, bukan juga biaya makan siang Donald Trump ataupun Bill Gates tapi ini biaya makan yang harus dikeluarkan oleh rakyat Zimbabwe yang merupakan penduduk termiskin di dunia.
Ya, uang pecahan 500 juta dollar Zimbabwe yang baru saja dicetak pada Mei 2008 ini hanya bernilai sekitar 2 dollar amerika atau hanya cukup untuk sekali makan saja.
Zimbabwe saat ini pemegang rekor inflasi terbesar di dunia yaitu 2,200,000 % (2,2 juta persen!), parahnya lagi harga-harga melambung begitu cepat hanya dalam hitungan menit bahkan detik tak heran jika karyawan toko-toko di zimbabwe begitu sibuk mengganti label harga jika terjadi perubahan harga.
Pada tanggal 20 Juli 2008 ini bank Zimbabwe juga menerbitkan pecahan uang sebesar 100 Milyar Dollar! yang merupakan rekor pecahan uang dengan nominal terbesar di dunia.
Zimbabwe memang memegang banyak rekor dunia, tapi sayang semua rekor itu tidak ada yang membanggakan. Karena inflasi besar besaran, kalo gak salah tahun ini 2,2juta% makanya ekonomi disana kacau balau. kita lihat aja kehidupan mayarakat disana harga barang di pasar Zimbabwe , harganya itu waw mau beli makanan kecil, harganya puluhan juta sebungkus, makan direstoran atau gajian harus nyewa tukang becak kali ya buat bawanya.Untung kita hidup di indonesia , kalau disana mau ke warnet harus bawa uang sebegitu banyak.
Minggu, 24 Agustus 2008
Belajar Bahasa Jepang Yuk!!! 1
Selamat pagi : Ohayou Gozaimasu
Dalam ketidak-bisaan saya, saya menyimpan harap bisa memotivasi dan memberikan yang saya bisa agar bisa dipelajari oleh siapapun, terutama teman-teman kecilku. Makanya walaupun saya nggak bisa bener, nggak ada salahnya saya coba memberikan sedikit demi sedikit ya!!
Kita mulai dengan greeting (aisatsu). Membaca Nihon go (bahasa Jepang) sama saja dengan membaca bahasa Indonesia. Jika ada "ou" berarti membaca "o" tapi panjang. Jika ada dua konsonan misalnya konnichiwa, maka bacanya seperti tasdid pada Innalillah..
Selamat siang : Konnichiwa
Selamat malam : Konbanwa.
Kalau ada orang mengucapkan itu, njawabnya juga sama
Contoh :
Minna san (everybody), konnichiwa. Njawabnya juga konnichiwa.
Dalam pertemuan pertama, biasanya kita kan kenalan satu sama lain, gimana caranya?? Kalau kita mengenalkan diri sendiri (jikoshoukai) :
Minna san, (hallo semua)
Hajimemashite (perkenalkan, how do you do)
Watashi no namaewa .... desu (nama saya ....)
... kara kimashita (saya dari ..., isi titik-titik dengan nama kota atau negara kita berasal)
Watashiwa gakusei desu (saya seorang siswa, misal, SMA 2 Purwokerto no gakusei desu)
Dozo yoroshiku onegaishimasu (nice to meet you)
Ketika mendengar ada orang mengatakan Dozo yoroshiku onegaishimasu (biasanya cuman yoroshiku onegaishimasu) di akhir perkenalan, kita menjawab "Yoroshiku onegaishimau atau Kochira koso yoroshiku"
Kotoba untuk dihafal :
... san ( saudara ...) contoh : Joko san, Hikari san, Santi san. (untuk yang seumur atau lebih tua)
... kun (sebutan untuk yang lebih muda dari kita, laki-laki) contoh : Bayu kun, Andi kun.
... chan (sebutan untuk yang lebih muda dari kita, cewek.) contoh : Mila chan, Elfa chan.
watashi (saya) (Bahasa Jepang untuk saya, banyak seperti ore, boku, atashi, etc, tapi yg formal watashi, yang lain digunakan untuk percakapan sesama teman)
kuni (negara) watashi no kuni (negara saya, no gunanya sebagai penyambung, kepemilikan)
namae (nama) watashi no namae (nama saya)
gakkou (sekolah) watashi no gakkou (sekolah saya)
anata (anda)
Prinsip membuat kalimat sederhana berupa kalimat berpredikat kata benda.
Subyek wa Noun desu. ( wa berfungsi seperti is dalam bahasa inggris)
Watashi wa Adis desu.
Watashi no gakkou wa SMA 7 Purwokerto Desu.
Anatano gakkou wa SMP 2 Purwokerto desuka? (ka ditambahkan saat kita membuat kalimat ?)
(Apa sekolahmu di SMP 2 Purwokerto?)
Hai, sou desu (ya betul)
Iie, SMP 2 Purwokerto Ja Arimasen (bukan).
Dah, segitu dulu biar nggak pusing. Selamat belajar!!!!
Kamis, 21 Agustus 2008
A language, enough?
Just remembered 'bout an advertisment of a language course which show a fish with dog sound, when a cat get closer, and then a banner shown "need to learn other language?" So great effort I think, to aware all people how important mastering other language. Simply, by them, we can understand other opinion to bring their 'sound' to make it to be stereo, to open our eyes widely, to sharpen our feeling with new taste...
Rabu, 20 Agustus 2008
Guruku Melek Internet
Suatu ketika, saat chatting dengan seorang murid, dia terperanjat manakala dia tanya punya alamat friensdster. 'Ih... bapak punya friendster??? Ih... gaul ni ye...' Saya tertawa sendiri di depan komputer sambil bertanya-tanya, apa nggak boleh menjadi seorang guru yang gaul? Memang chatting dengan teman-teman kecil sudah biasa, nyaris tiap hari saya lakukan, namun justru reaksi satu teman kecil tadi itu yang mengusik perasaan saya. Jangan kaget, manakala berkunjung ke friendster saya, yang ditemukan adalah begitu banyak sahabat kecil saya, murid-murid yang sangat saya sayangi, bukan teman kerjaku.
Manakala di negara lain, seolah saya tidak bisa hidup tanpa internet barang sehari, sungguh miris keadaannya, manakala saya harus melihat fakta, banyak sekolah masih tidak sanggup menyambung internet bahkan mengganggap sebagai barang tiada guna. Tidak heran, cukup sulit untuk menemukan guru yang melek internet. Padahal dengan internet, pembelajaran di kelas Insya Allah bisa lebih berwarna. Banyak film pembelajaran bisa didownload, banyak gambar menarik, dan terpenting, banyak fakta-fakta yang bisa dijadikan bahan pembelajaran.
Hal yang lebih serius sebenarnya pada tantangan jaman ke depan. Sekarang ini, teman-teman kecil saya tadi misalnya, terbiasa emailan, chatting, ngeblog, lihat film di youtube, nabolister, imeem, atau bahkan situs ngesek-esek seperti xnyz, sementara teman besar saya, mengertipun tidak. Begitu besar kesenjangan dunia muda dan dunia tua. Lalu kepada siapa mereka harus bertanya, kalau semua guru tidak pernah tahu hidupnya siswa di dunia maya??
Problem penguasaan internet oleh rekan guru sebenarnya bukan masalah yang sulit untuk dipecahkan. Kembalikan saja pada individu masing-masing. Prinsip utamanya, jangan seneng bergantung pada fasilitas pihak lain, alias gratisan, entah itu sekolah atau teman. Tanpa mulai belajar sekarang tidak akan bisa juga dihari esok. Suatu hari saya ingin mendengar semua siswa berkata "Guruku pinter internet lho!!!"